Image Source |
Berdasarkan catatan dari PT Asuransi Allianz Utama menyatakan bahwa kontribusi premi dari asuransi perjalanan masih rendah. Sampai saat ini kontribusi premi dari produk asuransi tersebut masih berada di bawah 10% dari jumlah produk premi perusahaan.
Mariani Solihah selaku Kepala bidang Perjalanan, Kecelakaan Diri, dan Kesehatan Asuransi Allianz Utama mengatakan beberapa tahun mendatang, harapan perusahaan adalah kontribusi premi dapat meningkat hingga 100% pertahun.
Harapan itu tidak terlepas dari potensi sektor pariwisata Indonesia, yang menurutnya masih akan terus meningkat dengan jumlah pertumbuhan di kisaran delapan persen. Pertumbuhan pelancong pada tahun 2008-2012 sebesar 8.5%. Sedangkan jumlah pelancong Indonesia yang berkunjung ke luar negeri mencapai 7,6 juta pada tahun 2012.
Mariani menjelaskan, produk asuransi baru dirilis perusahaan pada tahun 2013. Akan tetapi, pihaknya mengkalim sudah berada di posisi tiga teratas dalam hal persaingan produk asuransi perjalanan di Indonesia.
Perusahaan juga masih mengandalkan pemegang polis dari segmen ritel. Ia pun mengakui bahwa penetrasi produk asuransi perjalanan masih minim terhadap industri parawisata Indonesia.
Berdasarkan data Allianz, dari jumlah 7,6 juta pelancong Indonesia yang berkunjung ke luar negeri, hanya sekitar lima persen saja yang memiliki produk asuransi perjalanan. Perihal distribusi jaringan, Allianz masih mengandalkan 50% dari agen travel, lalu dari penjualan kerja sama dengan maskapai Garuda Airlines, dan juga penjualan langsung ke nasabah.
Kerja sama dengan maskapai penerbangan Garuda bulan April 2014 lalu, dikatakan Mariani, berdampak positif dalam meningkatkan penjualan produk asuransi perjalanan.
Klaim pertanggungan yang diterima Allianz sampai September 2014 didominasi secara frekuensi oleh klaim kerugian karena ketidaknyamanan penumpang, seperti keterlambatan pesawat, kehilangan barang, pembatalan perjalanan dan lainnya.
Masalah medis masih menjadi klaim dengan nominal yang paling besar. Klaim terbesar yang pernah ditanggung perusahaan adalah kalim karena masalah medis nasabah senilai US$ 60.000.
Allianz menawarkan premi mulai dari 3 hingga 11 dollar AS untuk perjalanan selama 1 sampai 4 hari dengan tujuan mancanegara.
Klaim penangguhan untuk asuransi perjalanan PT Allianz Utama mencapai Rp 1,83 Miliar atau US$ 150.000 per September 2014.
Kepala Manajemen Klaim dan Departemen Operasi Asuransi Allianz Utama Ignatius Hendrawan mengatakan total klaim secara nilai paling banyak untuk menanggung beban biaya masalah medis nasabah.
Secara frekuensi, klaim yang ditagih nasabah biasanya karena kerugian akibat ketidaknyamanan perjalanan, seperti keterlembatan penerbangan, kehilangan tas perjalanan dan lainnya.
Allianz mengandalkan jaringan globalnya dalam Allianz Global Assitance yang mencakup 182 negara dengan 400.000 rumah sakit di dunia yang ditunjuk untuk menanggung resiko-resiko tertanggung atau nasabah.
Ignatius menambahkan meskipun tidak termasuk jaringan nasabah tertanggung hanya tinggal menghubungi Allianz dan perusahaan akan menanggung beban nasabah untuk rumah sakit rujukan.
0 komentar:
Posting Komentar